Kamis, 14 Februari 2013

Si Buntung dan Putri Mutiara

Di sebuah pulau kecil nan terpencil,., kehidupan masyarakatnya adalah kebudayaan nelayan dan petani..di sebelah timur pulau itu dominan masyarakat terjun kelaut sebagai nelayan, dan sebelah barat pulau dominan pertanian… dari setiap kebudayaan, masyarakat ini selalu mengadakan upacara adat sebagai penghormatan terhadap dewa dan dewi mereka..

Dari desa petani lahir seorang anak laki laki yang berbadan mungil, dia terlahir tanpa kedua tangan. walau tak memiliki tangan laki laki ini adalah pemuda yang giat bekerja. dia menghidupi ibunya yang sudah renta dan buta.. setiap hari pemuda mungil dan tak bertangan ini menggarap sawah berhektar hektar, memanen hasil kebun dan menjualnya ke pasar.

Sebelah barat pulau, tradisi nelayan yang eksotik dan kompleks memiliki seorang wanita cantik dan tak kurang satu apapun..bahkan dia di anggap dewi oleh sebagian besar pemuda di desa nelayan tersebut. sang gadis bernama DWITA PUSPA HATI ini mahir dalam membuat perlengkapan menagkap ikan, walau terlahir dari keluarga ningrat ( KEPALA SUKU,red) sang putri adalah sosok wanita yang santun dan baik hati, penyayang binatang dan memiliki kelebihan mampu berbicara dengan ikan di laut.
****

Sampai pada perayaan Tahunan Yaitu perpaduan kedua budaya, masyarakat pulau ini ternya mengasimilasikan kebuayaan mereka. acar besar ini selalu di meriahkan dengan makan besar dari pihak nelayan menyediakan hasil alam yang terbaik, sedang dari pihak petani menyediakan nasi dan aneka hasil tanam terbaik nya.. Tepat pada hari ke-3 minggu ke-3 bulan ke3 tiap tahunnya, pembukaan di buka dengan tarian tarian dan aneka kesenian lainnya..

pada acara ini merupakan ajang mencari jodoh dari kedua belah kubu.. tariam nuda mudi ini ditungu tunggu kawula muda.tak terkecualisang sang gadis desa nelayan dan pemuda desa petani.. setiap pemuda akan mengeluarkan segala kretifitas untuk menarik perhatian para gadis, pun tak mau kalah gadis gadis berdandan semenarik dan secantik mungkin..

berbeda dengan san pemuda cacat, dia tidak melakukan hal yang umum dilakukan oleh pemuda normal, dan putri itupun tidak melakukan yang gadis lain umum lakukan.. sang pemuda hanya tampil seadanya, namun dengan badan yang kekar dan berminyak, karena setiap hari dibakar oleh sengatan matahari. sang putri cantik pun tampil seadanya, hanya bermodalkan kalung mutiara yang di buatnya sendir, tetap manis dan memukau seisi pulau..

DUNG DUNG DUNG..PAK PAK TING DUNG… suara iringan genderang dan berbagai alat musik alam terdengar, menandakan acara di mulai.. kemeriahan dan kebahagiaan tak terbendung lagi di pulau itu, semuanya menari semuanya bernyanyi. selama 3 hari dan tiga malam acara berlangsung sampai pada akhirnya ritual penunjukan pasangan oleh kaum wanita. para gadis meiliki hak untuk menentukan pilihan siapa laki laki yang hendak dipilihnya.

singkat cerita tak seorang pun yang memilih laki laki cacat tadi, dan yang terakhir memilih adalah putri cantik itu..tak pelak semua mata tertuju dan perasaan berdebar.. waktu serasa berjalan lambat dan berhenti sejenak.. putri menunjuk laki laki cacat itu, semua yang hadir berteriak kecewa dan banyak cacian dan makian yang keluar, kata-2 tidak puas berjuta terlempar. laki laki cacat itu hanya diam dan memberikan sedikit senyuman berjuta makna, tapi semua orang harus menghormati adat.jadi pada akhirnya semua bisa menerima walau banyak yang dongkol..
***

Ternyata dibalik semua ini, ada cerita lain mengapa putri itu memilih sang pria cacat. ternyata pada saat mereka masih bayi, ada sebuah kejadian yang memilukan hati, sebuah keluarga dari kaum nelayan diserang oleh bajak laut. tak lain itu adalah keluarga dari putri jelita itu.. hampir merenggut nyawa semua orang dari keluarganya. tapi yang terjadi sebaliknya, semua orang selamat dari serangan bajak laut. ade seorang laki laki beserta istri dan anak bayinya melintas, dan laki laki itu adalah ayah dari pria cacat tersebut.. dalam pertempuran dahsyat itu, kepala bajak laut mati di tangan sang ayah laki laki cacat, dan keluar putri hanya mengalami luka-2.. saat kejadian itu, sang ayah laki laki cacat itu terkena panah beracun dari anggota bajak laut, yang menyampaikan nya pada ajal. dan malangnya lagi mata sang ibu laki laki babat lerluka dan buta setelah melindungi putranya dari serangan anggota bajak laut..

ketika pertempuran hebat itu terjadi, sang putri di gendong oleh ibu sang laki laki cacat.. saat tebasan pedang mengarah pada putri itu, ibu laki laki cacat mengelak dan yang kena adalah matanya tadi dan malangnya tangan putra kesayangannya putus terkena sabetan pedang..

sampai akhirnya mereka dipisahkan ke desa masing2.setelah belasan tahun berlalu dan keduanya tumbuh dewasa. orang tua putri itu menceritakan perihal yang terjadi pada kelurganya saat di serang bajak laut. dan hingga pesta ini berlangsung sang putri mngenali sang pemuda dari tangannya yang buntung itu. sebagai rasa terima kasih yang di berikan putri itu atas kebaikan keluarga pemuda buntung itu pada keluarganya.. Sampai pada akhirnya semua orang di pesta itu harus pulang ke desa masing masing. dan mengenai hubungan itu akan di tindak lanjuti oleh keluarga masing masing.. 

menjelang hari hari itu adalah hari yang berat bagi sang pemuda buntung dan putri cantik, karena banyak yang tidak rela jika mereka bersama… sampai pada akhirnya ada segerombolan pemuda yang hendak membunuh laki laki buntung..

di kelamnya malam saat pemuda pulang dari kebunya.. kilatan pedang terlihat, dan sang pemuda buntung berusaha sekuat tenaga untuk melawan, sayangnya terlambat menghindar, pedang tersebut mengenai pundak kiri pemuda buntung, pemuda itu mati kehabisan darah dengan menutup kisah cinta yang belum mekar. sang putri menangis dan menangis mendengar kejadian matinya sang pemuda buntung, hingga akhir hayatnya putri menangsi dan tetesan air matanya menjadi butiran mutiara yang di ketahui saat ini.
Cerpen Karangan: Hasbullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar