Kamis, 14 Februari 2013

Sorry, I Love U


Tit….Tit…Tit….
Terdengar suara klakson yang mengagetkan Icha dari lamunannya. “itu pasti adit” batinnya dalam hati. Ichapun mengambil tasnya dan berlari kedepan,,, tapi Icha lebih kaget lagi saat tiba di depan. NIHIL,,,Tak ada adit dengan motor sport birunya disana.
“Hmmm….aku terlalu berharap kalau adit akan datang buat jemput aku…padahal itu ga’ mungkin terjadi. Adit udah terlanjur benci sama aku dan mungkin ,,,dia udah ga’ mau sahabatan lagi sama aku”. Icha menarik napas panjang lalu menghembusnya kembali. Ia lalu memutuskan untuk pergi jalan kaki saja. Tanpa terasa Icha sudah sampai di sekolah. Ia berjalan perlahan,,,selangkah demi selangkah. Diperhatikannya anak-anak di sekelilingnya. Mereka pada happy semua,, bercanda dengan teman dan asyik ngobrol tantang hal yang menyenangkan. Semuanya berbanding terbalik dengan keadaan Icha sekarang. Icha kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya sebagai sahabat sekaligus cowok yang sangat Icha sayang.
Icha menyesal sudah bohong sama adit tentang surat yang dititipin adit buat Hanna kemaren. Hanna itu cewex yang di taksir adit. Icha ga’ pernah menyampaikan surat itu ke Hanna, bahkan surat itu dibuang oleh Icha ke tempat sampah tapi sialnya adit malah menemukan surat itu.
“dit,,,aku akan ngelakuin apa aja sampai kamu mau balik lagi sahabatan lagi sama aku,,, aku janji” keluh Icha lalu berlalu dari kelas. Di kantin Icha bertemu Hanna. Icha langsung minta ma’af ke Hanna dan mengatakan yang sebenarnya tentang adit.
“Hanna,,, maafin aku ya,,, aku yang salah. Adit bener-benar sayang sama kamu. Dia rela ngelakuin apa aja buat kamu,,, dia rela merubah penampilannya buat dapat perhatian kamu,,, aku harap kamu mau beri dia kesempatan sekali lagi,,,dia sayang banget sama kamu,,,”
“hmmm,,, aku akan beri dia kesempatan sekali lagi” balas Hanna dengan tersenyum
Malam minggu ini adalah malam minggu terakhir bagi Icha,,, karena malam ini adit pasti akan nyatain cintanya ke Hanna dan Hanna pasti akan dengan senang hati menerimanya. Mereka akan resmi jadian dan mulai besok anak-anak di sekolah pasti pada sudah tau semuanya,,, berarti ga’ ada kesempatan lagi buat Icha deketin adit meskipun semua orang tau kalau mereka itu sahabatan. Sampai larut malam,, Icha tetap ga’ bisa tidur,,, masih mikirin adit dan hanna yang pasti mereka adalah pasangan yang sangat serasi seantero sekolah,,, hmmmmmm,,, Icha jadi sedih memikirkannya.
Saat pulang sekolah,,,
“Dit,,, Icha itu baik banget ya,,, dia kemaren minta ma’af ke aku soal surat itu,,, bahkan dia jelasin semuanya tentang kamu ke aku,,, dia bilang kalau kamu sangat menyayangi aku,,, kamu merubah penampilanmu Cuma buat aku,,, aku jadi kagum sama dia,,, ternyata dia itu cewek yang bertanggung jawab,,, meskipun dia tau melepaskan kamu itu sangat menyakitkan hatinya,,, “
“kenapa kamu ngomongin dia lagi sih,,, pokoknya aku ga’ mau kamu ngomong tentang dia lagi,,, sekali bo’ong,,tetap aja bo’ong,,, ya udah, kamu pasti haus kan??? Tunggu di sini biar aku beliin minum dulu,,,”. adit pun meninggalkan Hanna sendiri di jalan.
Saat adit kembali untuk menemui Hanna,,, ia kaget banget,,, soalnya kerumunan orang berada di tempat ia meninggal Hanna tadi,,, ternyata Hanna kecelakaan,,, tubuhnya berlumuran darah,,, segera taaemin membawa Hanna ke rumah sakit terdekat,,, tapi dalam perjalanan ke rumah sakit Hanna sudah menghembuskan napas terakhirnya,,,, ia meninggal di pangkuan adit,,, cowok yang baru jadi pacarnya itu,,,
Kuburan itu kini masih basah,,, di atasnya terdapat banyak karangan bunga,,,, di dalamnya terbaringlah seorang gadis cantik, baik hati yg tak lain adalah Hanna,,,
Semenjak meninggalnya Hanna,,, semenjak itu pula adit jadi sering menyendiri,,,, kenangannya singkatnya bersama Hanna masih teringat jelas,,, hingga pada sore hari,,,
“Eh Icha,,, sini masuk,,,”
“iya tante,,, qox sepi tan,, Adit mana???”
“ada di kamar,,, udah beberapa hari ini,,, dia jarang keluar rumah,,, tante jadi bingung dibuat nya,,,”
“ouh,,, Icha ketemu adit dulu ya tan”
Sepi,,, Icha coba ketok pintu,,,, tapi ga da jawaban dari adit,,
“Dit,,, ini aku Icha,, aku mau ngomong sama kamu, aku masuk yaa”
Tetap ga da jawaban dari adit,,, mungkin adit sudah marah besar,,, sampai’’ ga mau ngomong sedikitpun.
“dit ,,, aku tau aku salah,, aku minta ma’f. Aku juga ikut sedih atas kejadian itu,,, tapi..” Icha ga sempat meneruskan bicaranya karna di sanggah oleh adit
“Salah kamu karena kamu udah bo’ong sama aku kalau kamu ga pernah kasih surat itu ke Hanna,,, kalau aku udah kasih ke Hanna surat itu dari kemaren mungkin aku udah pacaran lama sama Hanna dan Hanna bisa bahagia,,, kamu liat kan,,, aku baru sehari pacaran, Hanna udah,,,” jawab adit dari dalam kamarnya dengan suara lantang
“Dit,,, aku minta ma’f, aku ga tau kalau bakal begini jadinya,,, aku ga tau kalau Hanna harus pergi secepat itu,,, lagian,,,” lagi-lagi bicara nya dipotong oleh adit
“Lagian apa??? kamu seneng Hanna meninggal,,, karna ga da yang bakal nyaingin kamu lagi buat deket sama aku,,, iyakan?? Brengsek kamu Icha,,, HAAAAAA”
Mendengar kata kasar yang keluar dari mulut adit itu,,, Icha langsung berlari keluar. Sebelumnya adit ga pernah berkata sekasar itu sama Icha,,,
Tangis Icha ga bisa di bendung. Mungkin ini yang terakhir kalinya ia bisa melihat adit. Adit pasti makin membencinya.
Disekolah,,,
Icha sedang berada di ruang kepala sekolah, sepertinya ada sesuatu yang penting yang sedang ia bicarakan dengan Pak Kepsek,,, yah Icha sedang mengajukan surat pengunduran diri dari sekolah karena ia akan pindah ke sekolah yang lain. Ia akan pulang ke rumah ibunya yang ada di Bandung dan bersekolah disana. Tak lama kemudian Icha keluar dari ruangan Kepsek, tanpa ia ketahui adit bersembunyi di balik pintu sedari tadi dan dia mendengar semua yang di bicarakan oleh Icha. Icha berjalan melalui koridor sekolah, dilihatnya anak-anak yang sedang asyik bercanda dan bermain bersama itu,,, hatinya sedih karena mengingatkan ia dengan adit. Ia pun melanjutkan perjalanan,,, tapi langkahnya terhenti ketika sebuah suara memanggilnya,,, suara yang sangat familiar di telinganya,,, suara Adit
“Icha”
Icha diam sejenak kemudian melanjutkan langkahnya.
“Icha,,, tunggu” panggil adit lagi
Icha pun menoleh.
“Apa???” tanyanya singkat
“Kau hanya bercandakan dengan semua yang kau bicarakan tadi???” tanya adit
“Apa??? Aku tidak merasa bicara dengan mu hari ini??? Bukan kah kau tidak mau lihat muka ku lagi?? Trus kenapa kau ada disini???” Icha balik nanya
“Aku dengar semuanya yang kau bicarakan di ruang kepala sekolah tadi,,, kau benar akan pindah sekolah???”
“Menurut mu???” Icha berbalik tapi adit langsung meraih tangannya
“Dit,,, Bukannya kau yang bilang, kau ga mau liat muka ku lagi,, jadi buat apa aku masih ada di sini??? Udah lah,,, aku harus pergi sekarang” kata Icha melepaskan tangannya dari genggaman adit
“Ichaaaa” teriak adit
Tapi Icha tak mempedulikannya,,, ia terus berjalan keluar gerbang meninggalkan adit sendirian. Adit pun marah pada dirinya sendiri, karena sikapnya selama ini pada Icha, membuat Icha harus memutuskan untuk pergi meninggalkannya.
ARRGGHHHHHHHHH
Di Bandara,,,
Tampak Icha sedang duduk di kursi tunggu sambil menyedot minuman Jus yang ada di tangannya. Tak lama kemudian,,, panggilan bagi penumpang tujuan keberangkatan Bandung. Penumpang lainnya sudah memasuki Pesawat,,, tapi sepertinya Icha sepertinya sedang menunggu seseorang.
Ia berkali-kali menoleh ke belakang,,, berharap seseorang datang untuknya. Tapi tetap saja nihil. Orang yang ia harapkan untuk datang,,, tak juga datang. Icha pun memutuskan untuk masuk,,, ketika tiba-tiba sebuah suara memanggilnya. Lagi-lagi ia sangat mengenal suara itu. ADIT
Icha menoleh dengan senyum yang mengembang di kedua belah pipinya. Orang yang ia harapkan untuk datang akhirnya datang menemuinya, walaupun baginya ini adalah pertemuan terakhir tapi setidaknya ia bisa melihat Adit uutuk terakhir kalinya.
Adit berlari ke arahnya. Icha berniat untuk memeluk adit, tapi niatnya itu ia urungkan. Ia hanya bisa diam melihat adit walaupun sebenarnya ia senang dengan kedatangan adit. Tapi entah kenapa, kali ini adit yg memeluknya, sepertinya adit ga mau kehilangan Icha.
“Maaf,,,,” itulah kata yg keluar dari mulut adit
Icha yg merasa risih karna adit belum melepaskan pelukannya berusaha membebaskan diri dari pelukan adit, meskipun sebenarnya ia sangat senang.
“Dit,,, lepaskan aku,,, aku ga bisa napas” kata Icha sambil berusaha melepaskan pelukan adit. Tapi sepertinya adit malah mempererat pelukannya.
“Dit,,, kau mau membunuhku ya??? Aku ga bisa bernapas,,,” teriak Icha
Akhirnya adit mau melepaskan pelukannya, kemudian ia tertawa kecil.
“Jangan pergi ya,,, kau pikir gimana hidup ku nanti tanpa mu???” kata adit menggoda
“Emang hidupmu gimana tanpa aku???” tanya Icha
“Aku pasti akan mati,,, seperti ikan kalau jauh dari air. Aku ikannya,,, kamu airnya,,, jadi kalau air ga ada,,, pastti ikan akan mati. Apa kau mau aku mati???” tanya adit
Hhhhhmmm,,,,,,
“Gimana dengan tiket pesawat ku??? apa kau mau mengganti rugi uang ku???”
Adit ga menjawab, dia malah memeluk Icha lagi. Sampai akhirnya Icha dinyatakan ketinggalan pesawat. Tapi ia senang meskipun harus kehilangan uang,, tak sebanding dengan kehadiran adit lagi disisinya,,,
SORRY,,, I LOVE YOU
Dug,,, jantung Icha seakan berhenti berdetak mendengar kalimat singkat tapi pasti yg diucapkan oleh adit itu. Adit bilang suka ke Icha. Itu bagai mimpi. Tapi itulah kenyataannya. Ternyata adit udah menyukai Icha sejak pertama mereka bertemu. hanya saja waktu itu, Icha sempat mengatakan bahwa adit adalah teman pertama dan terakhirnya makanya adit mengurungkan niat untuk bilang cinta ke Icha.
Akhirnya Icha mendapatkan kembali Adit, sahabat sekaligus merangkap sebagai pacar dalam kehidupannya itu. Adit yg sudah ia taksir sejak pertama ketemu.
Profil Penulis:
Nurhayati,,,Mahasiswa di salah satu Universitas di Pekanbaru, Riau, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Jurusan Ekonomi Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar